Ya’ahoŵu!
Adanya karakter ö dalam bahasa Nias sudah merupakan fakta yang lama. Huruf ini dilafalkan seperti e pepet dalam bahasa Indonesia. Namun, karna kesulitan dalam mengetik, huruf ini sering digantikan dengan huruf o biasa; tanpa umlaut di atasnya. Solusi lain yang biasa diambil adalah menggantikan ö tersebut dengan angka 6, huruf e biasa, atau mengganti umlaut itu dengan tanda baca lainnya.
Karakter lain yang perlu diperhatikan adalah huruf ŵ (dengan sirkumfleks di atasnya). Karna bahasa Nias memiliki bunyi /w/ biasa seperti dalam kata bahasa Indonesia wajah tetapi juga bunyi lain seperti dalam kata bahasa Nias aŵö,
usaha-usaha untuk merealisasikan kedua bunyi tersebut dengan huruf yang
berbeda telah ada sejak lama. Dari saran-saran yang ada, yang paling
cocok dan bisa dikatakan telah ‘paten’ adalah huruf ŵ. Inilah
yang dipakai dalam kamus bahasa Nias terbaru yang ditulis oleh saudara
kita Apolonius Lase. Penjelasan tentang seluk-beluk opsi penulisan kedua
bunyi ini dan latar belakang terpilihnya ŵ dapat dicari di internet atau dari link yang saya cantumkan di bawah.
Kalau kita perhatikan, pada kedua huruf ini terletak salah satu
keunikan bahasa Nias: ‘penampilan fisik’-nya yang unik. Artinya, penting
bagi kita untuk mempertahankan dan menuliskannya dengan benar.
Bagaimana caranya? Tidak mudah memang, terlebih dalam menuliskan huruf
ŵ. Karna saya gaptek, yang saya lakukan selama ini adalah cara manual.
Untuk jenis HP dan keyboard software tertentu (seperti touch screen), pilihan ö akan muncul saat kita menekan tombol o lebih lama dari biasanya. Dengan cara itulah saya bisa mengetik ö
dengan benar di HP meskipun agak ribet karna memperlambat proses
pengetikan. Itu tidak seberapa. Saya lebih kesulitan dalam mengetik
huruf ŵ karna pilihan itu tidak muncul saat saya menekan tombol mana pun di HP. Karna itu, saya mencari huruf tersebut di Microsoft Word (dari laptop) dan menyimpannya di HP. Kalau saya mau mengetik dalam bahasa Nias, saya akan copy huruf itu dan saya paste tiap kali membutuhkannya. Cukup ribet bukan? Betul! Tapi saya rela mengalami kesulitan seperti itu asal keunikan dan ciri-ciri Li Niha tetap terjaga. Hehehe.
Pada saat saya mengetik di komputer atau laptop, bisa dikatakan caranya agak canggih. Hahaha. Baik ö maupun ŵ ada di menu symbol di Word. Dulu, saya harus menyisipkan huruf-huruf itu tiap mengetiknya untuk pertama kali dalam suatu file. Setelah mengetahui adanya menu auto correct, saya memanfaatkan itu. Saya pilih karakter yang jarang saya pakai lalu saya atur agar ö dan ŵ
menjadi pilihan yang otomatis muncul saat saya mengetik
karakter-karakter yang jarang saya pakai itu. (Saya tidak bisa
menjelaskannya dalam bahasa komputer. Hihihi). Yang jelas, tiap kali
saya mengetik [[ di Word, karakter ö akan muncul secara otomatis. Kalau saya butuh ŵ, saya cukup ketik ]] dan huruf itu akan muncul. Heŵisa maö? Mantap kan?
Sayangnya, ini hanya bisa saya lakukan di Word. Akibatnya, kalau saya menggunakan bahasa Nias di Facebook, misalnya, pesannya saya ketik dulu di Word lalu saya copy dan paste ke Facebook. Rumit sih tetapi mengetiknya dengan benar sangat penting untuk keberadaan Li Nono Niha
ke depan. Ini hanya pendapat. Sebuah saran. Saya yakin ada solusi yang
lebih serderhana dan mudah dibanding cara ini tetapi saya tidak tau
bagaimana caranya. Kalau ada yang tahu, mohon berbagi informasi tentang
itu. Kalau penjelasan saya di atas membingungkan, silakan bertanya lewat
komentar tetapi tolong maklumi kalau tidak langsung direspons.
Saohagölö. Ya’ahoŵu!
Nice post
BalasHapusMaju trus blogger Ono Niha. Ya'ahowu.